Batuan Sedimen

Batuan Sedimen


Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materihasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.

Proses terbentuknya batuan sedimen :

1. Pelapukan (wheathering), batuan besar lapuk menjadi batuan-batuan dengan ukuran lebih kecil.
2. Erosi
3. Transportasi, batuan terbawa arus sungai menuju ke hilir.
4. Deposisi, batuan mengendap pada suatu tempat.
5.  Proses lithifikasi

Burial, materi batuan ditumpangi material lain
Kompaksi, pemadatan material-material batuan
Sementasi, perekatan material-material batuan
Lithifikasi, material-material batuan menjadi kesatuan batuan sedimen

Sifat Batuan Sedimen

1. Stratifikasi sedimen adalah hasil dari sebuahpenyusunan lapisan partikel yang berupa endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yangsangat penting pada batuan sedimen, batuan vulkanik dan metamorf.

2. Sortasi : akibat yang menyolok dari pengangkutan partikel-partikel oleh aliran air atau aliran angin. Sortasi terjadi akibat spesific gravity (perbandingan antara berat dari sebuah volume material terhadap berat dari volume satu kubik air.

3.Lapisan Sejajar (paralel Starata) Lapisan lapisan dari endapan dapat dibagi dalam 2 kelas didasarkan atas sifat sifat geometrik, yaitu : (1) Lapisan Sejajar dan (2) lapisan yang tidak sejajar/cross strata. Lapisan sejajar adalah lapisan yang sejajar antara satu dengan lainnya. Lapisan ini disebabkan oleh deposit air. Perubahan deposisi tersebut disebabkan adanya pasang surutnya air yang mengalir.

4.BentukSilang(CrossStrata) Bentuksilangadalahbentukyangmembengkok(cenderungmiring)dengankecenderungan menuju lapisan yang lebih tebal. Bentuk silang padaumumnya terlihat pada delta delta sungai, bukit bukit pasir, pantai pantai danendapan sungai. Bentukan tersebut dapat terjadi jika terdapat lubanglubangpadalapisannya,sehinggaakandiisiolehdepositbaruyangakanmembentuklapisansilang.

Klasifikasi Batuan Sedimen

Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuansedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :
a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.
b) Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. contohnya : tanah loss, sand dunes.
c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. contohnya morena, drimlin

Berdasarkanterbentuknya(lingkunganpengendapan)

Berdasarkanterbentuknya(lingkunganpengendapan),batuansedimendibagimenjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,dolomit, napal, dan sebagainya.
b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.
c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).

Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona (bathymetric zone), zona litoral, yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah pasang surut, Zona Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman 50m, Zona Neritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal (>2000m).

Berdasarkan proses pengendapannya batuan sedimen di bedakan menjadi :

- Sedimen klastik
Yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari endapan batuan-batuan asal.Contoh : breksi, batu pasir, konglomerat
- Sedimen piroklastik
Yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pelamparan saat gunung erupsi secara eksplosif.Contoh : aglomerat, bomb, tuff
- Sedimen organik
Yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.Contoh : gamping, gambut, batubara
Sedimen kimiawi
Yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat suatu proses kimia.
Contoh : evaporit, halit, gips

Identifikasi Batuan Sedimen

1. Tekstur
2. Komposisi Mineral
3. Struktur

1. Tekstur
A. Besar butir dibedakan menjadi :
Rudit (256 – 2 mm), secara kualitatif dapat diamati dari bongkah hingga krikil.
Arenit (2 – 1/16 mm), secara kualitatif dapat diamati sebesar ukuran fraksi pasir.
Illutit (1/16 – 1/256 mm), secara kualitatif dapat diamati sebesar ukuran fraksi debu dan lempung.
B. Sortasi( pemilahan )
Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun batuan sedimen, artinya bila semakin seragam ukurannya dan besar butirnya maka pemilahan semakin baik.Pemilahan yaitu keseragaman butir di dalam batuan sedimen klastik. Pemilahan dibedakan menjadi :
Baik, artinya butir batuan/ mineral penyusunnya mempunyai diameter hampir sama
Sedang, artinya butiran mempunyai ukuran tidak sama, tetapi ada satu ukuran yang mendominasi
Buruk, artinya butiran mempunyai ukuran tidak sama tanpa ada ukuran yang mendominasi,
C. Bentuk butir dibedakan menjadi :
Menyudut
Menyudut tanggung
Membulat tanggung
Membulat

2. Komposisi mineral
Komposisi mineral yang harus dikenali adalah komposisi mineral fragmen, matrik dan semen. Fragmen adalah butiran yang ukurannya paling besar, dapatberupa batuan, mineral atau fosil. Matrik merupakan butiran yang ukurannya lebih kecil dari fragmen dengan jumlah yang lebih besar. Semen merupakan bahan pengikat fragmen dan matrik, dapat berupa karbonat, silica atau oksida besi.

3. Struktur
Struktur dapat meliputi :
Struktur primer, terbentuk pada saat pengendapan. Contohnya : perlapisan, gelembeur, gelember, perlapisan silang siur.
Struktur sekunder, terbentuk segera setelah pengendapan, sebelum atau pada waktu genesa. Contohnya : rekah kerus, jejak binatang dan sebagainya.
Struktur pertumbuhan organik, terbentuk oleh organisme. Contohnya : pertumbuhan ganggang, binatang karang

Penamaan Batuan Sedimen Klastik

Ukuran butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkahkonglomerat) Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal (karakalkonglomerat) ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera) Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar) Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasir Ukuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau Ukuran butir <1/256 mm disebut batu lempung

Manfaat Batuan Sedimen

Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)
- Untuk bahan bakar (batu bara)
- Untuk Pengeras jalan (batu gamping)
- Untuk Pondasi rumah (batu gamping)

Contoh Jenis Batuan Sedimen

Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi. Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.

Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agakmembulat.
Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke.

Selengkapnya berada pada slide

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »