KARAKTERISTIK FLUIDA RESERVOIR


 KARAKTERISTIK FLUIDA

RESERVOIR



Sifa fisi ini   sanga dipengaruh oleh   perubaha tekana da temperatur reservoirnya. Kegunaan mengetahui sifat-sifat hidrokarbon antara lain untuk memperkirakacadangaakumulasi  hidrokarbonmenentukalajaliraminyak atau gas dan sebagainya.

1 Sifat Fisik Minyak

Dengan mengetahui sifat-sifat fisik minyak kita dapat memperkirakan dan merencanakan pemboran, penyelesaian sumur, produksi  serta sistem pengiriman yang efisien dan aman.

1.1. Densitas Minyak.

Berat jenis minyak atau oil density didefinisikan sebagai perbandingan berat minyak  terhadap  volume  minyak.  Densitas  minyadinyatakan  dengan  spesific gravity. 
Hubungan berat jenis minyak dengan spesific gravity didasarkan pada berat jenis air , didasarkan persamaan :

Didalam dunia perminyakan, spesific gravity minyak sering dinyatakan dalam satuan
oAPI  (American  Petroleum  Instute).  Hubungan  SG  minyak  dengan  oAPI  dapat dirumuskan sebagai berikut :

Harga-harga oAPI untuk beberapa jenis minyak :

- minyak ringan, 30 oAPI

- minyak sedang, berkisar 20 - 30 oAPI

- minyak berat, berkisar 10 -  20 oAPI



1.2. Viscositas Minyak

Viscositas minyak sangat dipengaruhi oleh temperatur, tekanan dan jumlah gas yang terlarut dalam minyak tersebut. Hubungan antara viscositas minyak (μo) terhadap tekanan dapat dijelaskan sebagai berikut
Bila tekanan   mula-mula di atas tekanan gelembung, maka penurunan tekanan akan menyebabkan viscositas minyak berkurang, karena pengembangan volume minyak, berarti gas yang terkandung di dalam minyak cukup besar. Kemudian bila tekanan diturunkan sampai tekanan gelembung, maka penurunan tekanan di bawah tekanan gelembung (Pb) akan menaikkan viscositas minyaknya, karena
pada keadaan ini mulai dibebaskan sejumlah gas dari larutan minyak.



1.3. Kelarutan Gas Dalam Minyak (Rs)

Kelarutan gas dalam minyak (Rs) didefinisikan sebagai banyaknya SCF gas yang terlarut dalam 1 STB minyak pada kondisi standart 14.7 psia dan 60 oF, ketika minyak dan gas masih berada dalam tekanan dan temperatur reservoir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan gas dalam minyak antara lain :

a. Tekanan reservoir

Bila temperatur dianggap tetap maka Rs akan naik bila tekanannya naik, kecuali jika tekanan gelembung (Pb) telah terlewati.
b, Temperatur reservoir

Jika tekanan dianggap tetap maka Rs akan turun jika temperatur naik.

c. Komposisi gas

Pada tekanan dan temperatur tertentu Rs akan berkurang dengan naiknya berat jenis gas.
d. Komposisi minyak

Pada temperatur dan tekanan tertentu Rs akan naik dengan turunnya berat jenis minyak atau naiknya oAPI minyak.
Kelarutan  gas  dalam  minyak  sangat  dipengaruhi  oleh  cara  bagaimana  gas dibebaskan dari larutan hidrokarbon.


1.4. Faktor Volume Formasi Minyak (Bo)

Faktor volume formasi minyak didefinisikan sebagai volume dalam barrel pada kondisi reservoir yang ditempati oleh satu stock tank barrel minyak termasuk gas yang terlarut. Atau dengan kata lain perbandingan antara volume minyak termasuk gas  yang  terlarut  pada  kondisi  reservoir  dengan  volume  minyak  pada  kondisi standard (14,7 psia, 60OF). Satuan yang digunakan adalabbl/stb. Istilah faktor penyusutan atau shrinkage factor sering digunakan sebagai kebalikan dari harga faktor volume formasi minyak ( Bo).

1.5. Kompresibilitas Minyak
Kompressibilitaminyadidefinisikan  sebagai  perubahan  volume  minyak akibat adanya perubahan tekanan. Untuk kompressibilitas minyak yang berada diatas tekanan gelembung dapat dinyatakan dengan :

Kompressibilitas minyak jenuh jelas lebih tinggi dibandingkan dengan minyak tak jenuh, karena adanya penurunan tekanan sebagaakibat  keluarnya gas dari minyak volume total minyak sisa akan berkurang.
Kompressibilitas minyak dibawah titik gelembung akan membesar bila dibandingkan dengan ketika berada diatas titik gelembung, hal ini dapat dijelaskan karena turunnya tekanan, gas akan membebaskan diri dari larutan. Volume minyak yang tertinggal akan   berkurang dengan turunnya tekanan akibatnya volume fluida hidrokarbon total yang terdiri dari minyak dan gas alam lambat laun terjadi lebih banyak seiring dengan turunnya tekanan dan ini menyebabkan kompressibilitas sistem menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kompressibilitas cairan minyaknya sendiri.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »